Menu

Dark Mode
Wali Kota Bogor Pastikan Progres Jalan R3 40 Pekerjaan Paling Rentan Diganti AI Menurut Microsoft iPhone Terancam Digantikan Gadget AI? Ini Kata Tim Cook Horor! Wahana Ayunan Raksasa di Arab Saudi Patah Jadi Dua Saat Berayun Status Darurat Dicabut, Junta Myanmar Siapkan Pemilu Sarat Kontroversi Jerman: Proses Damai Menuju Negara Palestina Harus Segera Dimulai

Headline

Warga Susah Cari Masker, BPS Catat Adanya Lonjakan Ekspor Masker ke China

badge-check


					Warga Susah Cari Masker, BPS Catat Adanya Lonjakan Ekspor Masker ke China Perbesar

kumparanBadan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya lonjakan ekspor masker sejak awal tahun ini ke China. Bahkan kenaikannya hingga lebih dari 1,3 juta kali lipat.

Berdasarkan data BPS yang diterima kumparan, Selasa (17/3), nilai ekspor masker Indonesia ke China pada Januari-Februari 2019 hanya USD 20. Sementara pada Januari-Februari 2020 mencapai USD 26,43 juta, atau naik 1,32 juta kali lipat.
Sementara secara total, nilai ekspor masker dengan kode HS 63079040 mencapai USD 73,90 juta di Februari 2020. Selain ke China, ekspor juga dilakukan ke Singapura, China, dan Hong Kong.
Angka tersebut jauh meningkat jika dibandingkan dengan Februari 2019 yang hanya USD 20 atau dibandingkan Januari 2020 yang hanya USD 1,76 juta.
Meroketnya ekspor masker ini berbanding terbalik dengan kebutuhan masyarakat di dalam negeri. Sejak virus corona merebak pada Januari lalu dan makin meninggi pada Februari 2020, masker menjadi barang langka. Keberadaannya susah dicari dan harganya mahal.
Pada 4 Maret 2020 misalnya, kumparan mengunjungi empat lokasi pertokoan di kawasan Sabang, Jakarta Pusat untuk mencari produk masker. Namun tidak ada satu pun pertokoan seperti Guardian, Indomaret dan Alfamart yang memiliki stok masker.
“Sudah enggak ada masker. Sudah satu bulan,” kata salah satu Pegawai Guardian kepada kumparan yang berada di Jalan Haji Agus Salim, Sabang, Jakarta, Rabu (4/3).
Guardian merupakan salah satu toko obat yang cukup familiar. Selanjutnya, kumparan berkunjung ke tiga Indomaret yang terletak tidak jauh dari Apotek Guardian.
Saking langkanya masker, salah satu Indomaret menuliskan keterangan dalam selembar kertas yang ditempelkan persis di kaca pintu masuk.
“Mohon maaf untuk masker dan hand sanitizer stock kosong, terima kasih,” tulis keterangannya.
Dua hari sebelumnya, kumparan menyambangi Pasar Pramuka, Jakarta Timur pada Senin sore (2/3). Pasar ini disibukkan oleh aktivitas jual beli masker. Tak hanya di toko-toko, pedagang masker dadakan juga terlihat memenuhi lokasi ini.
Ramainya warga yang memburu masker membuat harganya membumbung cukup tinggi. Harga yang ditawarkan pedagang untuk satu boks berkisar antara Rp 180.000 hingga Rp 1,1 juta.
Johan, salah satu pedagang yang kumparan temui, mengatakan ia memasok masker termurah Rp 180.000. Model lain yang ia jual yakni masker merek Sensi ditawarkan Rp 300.000 per boks.
“Merek Sensi dijual Rp 300.000 satu boks. Paling murah Rp 180.000 yang biasa,” ujar Johan.
Pun hingga sekarang, Pasar Pramuka masih dipenuhi masyarakat yang mencari masker.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Wali Kota Bogor Pastikan Progres Jalan R3

2 August 2025 - 17:52 WIB

Tom Lembong Diabolisi, Hasto Diamnesti

1 August 2025 - 23:21 WIB

Kematian Diplomat Kemenlu, Ini Kata Anggota DPR-RI

1 August 2025 - 22:03 WIB

Diresmikan Menteri LH, Pabrik RFD TPSA Cimentang Kabupaten Sukabumi Mulai Beroperasi

1 August 2025 - 20:43 WIB

Satu Dekade Festival Merah Putih 2025 Resmi Dimulai

31 July 2025 - 22:53 WIB

Trending on Headline