Menu

Dark Mode
Daftar 40 Pekerjaan Paling Rentan Diganti AI Menurut Microsoft iPhone Terancam Digantikan Gadget AI? Ini Kata Tim Cook Horor! Wahana Ayunan Raksasa di Arab Saudi Patah Jadi Dua Saat Berayun Status Darurat Dicabut, Junta Myanmar Siapkan Pemilu Sarat Kontroversi Jerman: Proses Damai Menuju Negara Palestina Harus Segera Dimulai Houthi Tembakkan Rudal ke Israel, Tapi Berhasil Dicegat

Citizen Journalist

Semarak Kemerdekaan di Bapeun

badge-check


					Semarak Kemerdekaan di Bapeun Perbesar

‎Meski rasa keadilan dan kemerdekaan belum dirasakan secara menyeluruh, namun kemeriahan 17 Agustus menjadi milik semua rakyat Indonesia. 

Seperti yang dirasakan anak-anak bangsa, warga Gang Babakan Peundeuy, Kelurahan Baranangsiang, Kota Bogor. Gelak tawa dan senyum mereka, seolah mewakili kemeriahan selebrasi hari kemerdekaan. ‎Meski dikemas sangat sederhana, berbagai kegiatan yang menjadi budaya bangsa, digelar tanpa pamrih.

Abiezally (8), pelajar kelas 2 SDN Bangka yang menjadi peserta sejumlah lomba yang digelar panitia, mengaku senang mengikuti kegiatan. Bahkan Abie, sapaan akrabnya sangat menunggu datangnya hari kemeriahan itu.

Sejak pagi hari, Abie sudah gelisah menunggu panitia yang sedang dalam persiapan. “Gak juara juga gak apa2. Namanya juga permainan, ada yang menang ada yang kalah,” ujar anak laki-laki bertubuh gempal itu.

‎Abie dan teman sebayanya terlihat sangat terhibur oleh kegiatan rutin tahunan itu. Keramaian yang berlangsung membuat mereka larut dalam kemeriahan.

Abie dan teman-temannya belum sadar betul dalam memaknai kemerdekaan seperti para pemimpin di negeri ini yang terlihat hidmat mengikuti ucapara kenegaraan di Istana Negara.

Sebagian rakyat jelata lainnya ‎tetap sibuk mencari nafkah dalam alam sadarnya jika hari ini adalah hari kemerdekaan. Mereka seolah tak peduli dengan kibaran bendera di sepanjang jalan protokol di Kota Bogor. Mereka lebih tertarik menghabiskan waktu mencari keuntungan.

Belum lagi kalangan yang mapan, mereka memilih berlibur dan menikmati hasil kemerdekaan yany dahulu direbut susah payah oleh leluhurnya.

Momentum sakral hasil pertumpahan darah para pejuang terdahulu, bisa menjadi pengingat kita untuk terus bebenah diri menyongsong masa depan yang lebih cerah. ‎Jurus Presiden Joko Widodo dengan taglinenya Kerja Nyata dan Nawa Cita memang belum terbukti mengubah paradigma.

Sebuah petuah leluhur mengatakan, perubahan pada sebuah negara, harus dimulai pada diri sendiri. Keinginan yang kuat yang dilandasi kejujuran disertai kerja keras, menjadi kunci kesuksesan mengapai tujuan.

Semoga Abie dan anak-anak bangsa Indonesia lainnya, menjadi embrio pemimpin yang jujur, amanah serta ideal sehingga mampu menghantarkan rakyat Infonesia ke gerbang kesejahteraan sesuai amanah Pancasila. ‎(RBA)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

IPSM Bogor Selatan Peringati Isra Miraj

10 February 2025 - 14:05 WIB

Edufarm Malakasari: Transformasi Lahan Kota Menjadi Oase Pendidikan

6 July 2024 - 17:10 WIB

Perkuat Silaturahmi, Bogor Berkumpul 2024 Gelar Nobar Timnas

30 April 2024 - 13:54 WIB

Tobing Terpilih Aklamasi, JJB Geber Program Kerja

27 April 2024 - 09:20 WIB

Bogor Berkumpul 2024 Segera Dilaunching

31 March 2024 - 18:47 WIB

Trending on Citizen Journalist