Paska terputusnya akses Jalan Saleh Dana Sasmita (Batutulis) Kota Bogor akibat longsor beberapa waktu lalu, mulai ada titik terang. Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI, Allan Tandiono, berjanji akan melakukan perbaikan turap secepatnya. Hal tersebut disampaikan Dirjen di hadapan Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin dan warga, saat meninjau langsung ke lokasi, Rabu (4/6/2025).
Menurut Dirjen pihaknya akan segera melakukan perbaikan segmen awal turap, mengantisipasi terjadinya hal yang tak diinginkan karena posisinya labil.
“Kami targetkan 1,5 bulan selesai perbaikan turap, dengan menghilangkan beton-beton yang posisinya miring dan membahayakan,” kata Dirjen.
Kemudian di bagian atasnya, lanjut Dirjen, sesuai masukan dari Gubernur dan Wali Kota Bogor akan dibuat hutan kota. Maka desain yang disiapkan sesuai dengan arahan Wali Kota Bogor.
“Kami siapkan desain sesuai dengan arahan Gubernur dan Wali Kota Bogor menjadi hutan kota,” katanya.
Menanggapi hal tersebut Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin berharap janji perbaikan dan perapihan turap dapat dilakukan segera dan tepat waktu. Tidak lagi hanya janji-janji saja kepada Pemkot Bogor dan warga.
“Tadi disampaikan Dirjen perbaikan turap akan dilakukan secepatnya kurang dari 2 bulan. Kami tunggu realisasinya, tidak mundur-mundur lagi. Jangan hanya janji saja,” tegas Jenal.
Beberapa waktu lalu, lanjut Jenal, Balai Perkeretaapian Kelas 1 Bandung mengirim surat ke Pemkot Bogor yang isinya akan melaksanakan penanganan tanggap darurat longsoran Jalan Saleh Danasasmita mulai 22 April 2025. Namun nyatanya sampai saat ini belum ada pergerakan apa-apa.
“Pemkot Bogor dan warga jangan dijanjikan saja, tapi tak dilaksanakan. Kasihan warga harus memutar jauh, minimal akses motor aja dulu dibuka. Karena menunggu trase lanjutan dengan membuka akses jalan baru, masih dalam proses yang bisa memakan waktu 1 tahun,” kata Jenal.
Jenal menambahkan, selama ini Pemkot Bogor tidak diam, bahkan tadi pagi kita sudah menurunkan 2 alat berat untuk membuka akses sementara bagi sepeda motor.
“Warga harus memutar jauh, terutama bagi warga yang terisolasi di 3 RT. Namun tadi ada saran biar turapnya diperbaiki dahulu oleh pihak Balai Perkeretaapian, jadi tidak membahayakan pengendara motor saat melintasinya. Jadi sementara kami hentikan, sambil menunggu turap diselesaikan. Dan itu tanggung jawab Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah I Jawa Barat. Kita tunggu mereka selesai perbaiki turap,” jelasnya.
Jenal juga meminta dokumen dokumen agar tahu tahapan-tahapan yang sudah akan akan dilakukan, seperti Detail Enggenering Design (DED), kajian teknis dan time line pelaksanaan yang jelas.
Dokumen-dokumen itu diminta secepatnya diserahkan kepada Pemkot Bogor agar semua pihak sama-sama mempunyai kewajiban dan tanggung jawab dalam percepatan perbaikan longsor di Batutulis.
Sementara untuk jangka panjang, Pemkot Bogor berencana akan membangun trase jalan baru dari Jalan Lawanggintung menuju Jalan Saleh Danasasmita.
Jenal menjelaskan perbaikan turap lebih kepada pembuatan lereng yang nantinya dijadikan taman Leuweung Batutulis sebagaimana arahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
“Statement pak Gubernur Jawa Barat waktu itu dijadikan Leuweung Batutulis dengan ditanami pohon yang menjadi khas Bogor,” tandasnya.
Jajang, warga sekitar berharap perbaikan jalan minimal untuk motor bisa segera dilakukan, karena ada sekitar 135 kepala keluarga di lokasi tersebut terisolir. Mereka harus memutar jauh, itupun tidak bisa dilalui mobil hanya motor.
“Kemarin warga kami ada yang sakit, kami kesulitan mengakses ambulan untuk masuk ke lokasi. Jadi menurut kami yang harus disegarakan adalah akses jalan sepeda motor sementara,” kata Jajang. Saefulloh