Norman ‘CayaCaya’ Jadi Tukang Bubur
Ungkapan penyesalan Norman Kamaru memilih mundur dari Kepolisian mendapat keprihatinan dari sejumlah pihak. Mereka tak menyangka nasib Norman bisa ‘tragis’ seperti itu.
“Seandainya Norman tidak keluar dari Kepolisian tentunya dia masih bisa mengabdi untuk negara. Mungkin ini pelajaran untuk dia supaya tidak cepat terlena dengan dunia keartisan yang nikmatnya cuma sesaat,” kata seorang polisi wanita yang enggan identitasnya dikorankan di Polda Metro Jaya, kemarin.
“Semoga Norman bisa hidup sukses dengan keputusannya tersebut. Kami yakin dia cukup tangguh menghadapi semua cobaan hidup,” sambung polwan berpangkat Bripda itu.
Pada akhir 2011 lalu, Norman Kamaru memilih dipecat dari Kepolisian Polda Gorontalo demi menjadi artis. Namun, setelah karier keartisannya meredup, Norman kini menjadi tukang bubur di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. “Ada sih menyesal. Tapi ini sudah jalan Tuhan,” katanya, Rabu (10/9).
Meski menyesal, Norman berusaha berbesar hati. Kini, Norman mengaku menikmati berjualan bubur Manado bersama istrinya, Chichi. “Sebenarnya semua itu sudah jalan Tuhan. Kita sebagai manusia hanya menjalani jalan hidup. Sekarang enjoy saja dengan jalan seperti ini (berjualan bubur),” tandasnya.
Ia juga menegaskan tidak malu berjualan bubur. Dari berjualan bubur, dia bisa menyambung hidup bersama istrinya yang bekerja kantoran di Jakarta. “Saya nggak malu. Buat apa malu? Semua sama-sama untuk cari duit halal, kok. Yang malu kalau jadi pencuri,” kata Norman.
Kendati begitu, Norman masih memiliki keinginan untuk kembali jadi artis, sesuai impiannya saat meninggalkan Brimob. Ia juga mengaku hingga kini, masih banyak yang mengundangnya tampil di stasiun televisi. Bahkan, ia sudah merampungkan dua judul film televisi (FTV).
“Kalau nyanyi masih belum bisa karena saya nggak punya materi lagu sendiri. Lagu yang kemarin kan udah nggak boleh lagi dinyanyikan,” tutur dia.
Menapaki tiga jalur karier yang berbeda, ia mempunyai kesan masing-masing. Hanya, ia mengatakan hidupnya kini lebih nyaman. “Jujur, saya lebih nyaman hidup seperti ini. Saya bisa lepas dan bermasyarakat dibanding yang dulu,” ujarnya.
(BHR) |
Sumber: Nonstop-Online