Kembangkan Potensi Wisata, 4 Pemuda Luncurkan Startup Triponyu.com
BERBAGAI kalangan berusaha mencari cara untuk mengembangkan dan mengenalkan potensi pariwisata di Indonesia, agar dikenal wisatawan lokal maupun mancanegara. Salahsatunya ide brilian yang dikemangkan anak muda Indonesa di Solo Jumat (22/7/2016).
Digawangi empat anak muda, yakni Agustinus Adhitya Pramono (CEO), Onny Sumantri (COO), Samuel Joshep (CTO), dan Alfonsus Aditya Prabowo (CFO & CBDO), mereka berinovasi dengan mengusung konsep baru dan unik untuk menggarap potensi pasar pariwisata Indonesia yang menurut mereka masih memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan dan diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia.
Keempat anak muda tersebut menciptakan era baru pariwisata dengan melakukan soft launching startup bernama , dengan konsep pariwisata terpadu di Indonesia. Launching startup yang dilangsungkan di salah satu destinasi kuliner di Cafe Tiga Tjeret, berlangsung meriah dan dihadiri sejumlah komunitas yang berasal dari Jakarta, Yogyakarta, dan Solo.
Menurut Agustinus Adhitya, konsep bisnis ini merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat untuk memperkenalkan dan menikmati pariwisata di daerahnya masing-masing dengan cara yang unik, kreatif, dan inovatif.
“Selama ini banyak kendala yang sering dihadapi wisatawan yang akan berkunjung ke suatu daerah, salahsatunya keterbatasan informasi mengenai lokasi daerah yang dituju. Baik lokasi pariwisata yang unik, tempat kuliner yang terjangkau dan enak, dan hal-hal lainnya. Akibatnya banyak wisatawan hanya mendapatkan paket wisata yang konvensional,” kata Agustinus.
Selain itu, lanjut Agustinus, tujuan startup adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan perekonomian masyarakat pada umumnya, sehingga ikut serta bertanggung jawab bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Keunikan kami adalah setiap orang mempunyai kesempatan, baik itu untuk menjadi wisatawan ataupun menjadi local guide di daerah mereka masing-masing,” katanya.
Hal senada disampaikan CFO & CBDO Alfonsus Aditya, konsep adalah untuk melestarikan budaya Indonesia yang sangat kaya, sehingga potensi ini mampu digarap pelaku pariwisata dengan memanfaatkan kemampuan masyarakat lokal untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif serta membantu mereka menciptakan lapangan kerja sendiri.
“Dengan adanya ini, diharapkan dapat memberikan nilai tambah dengan menciptakan peluang-peluang usaha atau kerjasama antara local guide dan wisatawan yang menggunakan jasa mereka. Potensi inilah yang coba kami akomodir sehingga tingkat pertumbuhan pariwisata di setiap daerah di Indonesia akan meningkat dan memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat sekitar,” kata Alfonsus.
Melihat peluang yang ada, lanjutnya, maka mencoba memberikan pilihan pariwisata yang baru serta unik bagi setiap orang, sehingga setiap orang dapat merasakan model liburan yang baru, seru dan tentu saja menarik.
“Diharapkan di tahun ketiga, bisa menjadi pilihan utama masyarakat dalam menikmati pariwisata di seluruh Indonesia. Hal tersebut akan menguatkan fondasi di pasar dalam negeri, serta merupakan suatu kesempatan yang baik untuk meningkatkan pendapatan negara dari sektor pariwisata dengan terciptanya lapangan pekerjaan baru,” harapnya.
Dia menambahkan, kebutuhan investasi menjadi harapan bagi untuk mengembangkan pasar melihat pertumbuhan pariwisata dari tahun ke tahun. “Tidak dipungkiri kami membutuhkan investasi untuk membangun infrastruktur, dan rencana kami berikutnya adalah menawarkan ide kami ini ke beberapa investor untuk melihat peluang yang dapat kami peroleh dikemudian hari. Capex sebagian besar akan kami titik beratkan di sisi pengembangan infrastruktur, dimana capex tersebut akan kami bagi dalam beberapa tahap sesuai dengan kebutuhan perkembangan ke depannya. Selain itu kami juga akan melihat beberapa potensi untuk bekerjasama dengan pihak ketiga untuk meningkatkan service kami,” ujarnya, seraya menambahkan, dari sisi finansial menargetkan pertumbuhan bisnis yang signifikan dari tahun ke tahun dengan menjaga kemampuan finansial. Dimana pertumbuhan bisnis di tahun pertama (2016-2017) sebesar 5% dari jumlah kunjungan wisatawan di tahun 2015, dan akan mencapai pertumbuhan sebesar 17% di tahun kelima (base assumption 2015) dan dengan menargetkan pencapaian gross profit di level 27% hingga 30% setiap tahunnya. #pratama