Pemkot dan Pdam Kota Bogor Perjuangkan Pipa yang Terkena Double Track

Jalur pipa PDAM Tirta Pakuan yang terkena dampak pembangunan proyek startegis nasional yaitu dobel track atau rel ganda Bogor-Sukabumi, masih terus diperjuangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dengan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Untuk itu Pemkot Bogor dengan pemerintah pusat dan Balai Perkeretaapian Jawa Barat akan melakukan peninjauan.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, permasalahan pipa PDAM Tirta Pakuan yang terdampak proyek rel ganda sudah dirapatkan beberapa waktu lalu dan meminta pemerintah pusat memperhatikan dampak-dampak dari proyek rel ganda.

“Ini belum diputuskan, kemarin baru rapat, mestinya informasi ini dari Dirut PDAM yang sudah rapat dengan dirjen cipta karya. Saat ini kami baru meminta bagaimana pemerintah pusat memberikan perhatian terhadap dampak dari proyek jalur ganda Bogor-Sukabumi. Pada intinya Pemerintah pusat akan melakukan langkah-langkah. Jangan begini ya, karena adanya yang terdampak, proyeknya tidak jadi. Karena dobel track atau rel ganda ini proyek startegis nasional,” ungkap Dedie kepada awak media di Kelurahan Babakan Pasar pada Kamis (24/10/2019) siang.

Dedie memaparkan, tetapi ada hal-hal, yang terdampak bisa diselesaikan dari dana kerohiman. Contohnya adalah dari dana kerohiman, ruang kelas SD Layungsari 2 yang terdampak akan dibuat lantai dua kelas di bangunan SD Layungsari 2 nanti.

“Ya, seperti begitu lah yah. Sementara pipa PDAM masih didiskusikan dengan dirjen cipta karya, pemerintah pusat juga kementerian perhubungan. Sehingga akan ada langkah-langkah bersama dengan pemerintah pusat untuk mengatasi dampak pembangunan rel ganda. Secara teknis baru dihitung, serta dalam proses penelitian lebih lanjut,” paparnya.

Dedie menegaskan, dampak pipa PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor ini merupakan masalah krusial bagi Pemkot Bogor karena menyangkut pelayanan masyarakat.

“Ini masalah krusial untuk Kota Bogor, karena itu diperlukan langkah-langkah teknis,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Deni Surya Sanjaya mengatakan, proyek rel ganda Bogor-Sukabumi adalah proyek startegis nasional sehingga pihaknya sudah mendatangi balai Perkeretaapian Jawa Barat dan sudah diberikan desain rel gansa yang menggambarkan perstatesion 200 meter.

“Karena itu agar lebih jelas, kami insisasi survey bersama Kamis depan, mana yang harus diperkuat dan mana yang digeser dengan catatan dobel track terbangun. Kita bisa bicara besaran untuk relokasi pipa sekitar Rp90 miliar, bisa jadi lebih atau kurang. Karena dilihat dahulu mana yang dugeser dan dipertahankan karena harus dilihat dilapangan,” tuturnya.

Deni menekankan, apabila ada pergeseran, maka didahulukan membagun jaringan baru yang harus direlokasi, kemudian setelah selesai bisa dikoneksi satu hari secara bersamaan. Pemerintah pusat diberikan pemahaman bahwa PDAM tidak pernah menganggarkan proyek relokasi ini, karena Pemkot Bogor juga tidak ada anggaran. Ini berdampak 70 persen pelanggaran termasuk saluran backup ke Istana Bogor terganggu.

“Khawatir ada hal seperti ini menyangkut pelayanan publik. Penekanannya saya kami tidak menganggarkan perihal ini, karena yang terdampak dari gambaran hampir satu kilometer atau sekitar 900 meter. Dari perkiraan awal sekitar 1,6 kilometer dari Stasiun Ciomas. Hasil dari cek lapangan tidak segitu mungkin nantinya, karena dengan kondisi itu dicek bisa pas bisa lebih begitu juga anggarannya,” terangnya.

Untuk menyelesaikan persoalan ini, menurut Deni, jangan saling menyalahkan dan pihaknya juga mendukung program pemerintah pusat. Pada Selasa (22/10/2019) lalu diterima Dirjen PUPR karena ada beberapa program PDAM Tirta Pakuan yang tertahan di provinsi, hasilnya dirjen support pelayanan air baku Kota Bogor. Dalam pertemuan itu disampaikann juga terkena kena program rel ganda. Saa ini sudah ada komunikasi Kementerian PUPR dan Dirjen Perkeretaapian, tapi anggaran dimana belum diputuskan.

“Anggapan saya ini masih dalam ranah Kemenhub untuk proyek rel ganda,” pungkasnya.

Reporterpratama

image_pdfimage_print
Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *