Live Instagram, Badra On The Road Ajak Warga Berinteraksi  

Bulan Ramadan bukan saja menjadi bulan bercermin, bulan perenungan dan bulan suci dengan segala kemuliaannya. Ramadan juga harus menjadi bulan produktif. Itulah yang diamini Bima Arya dan Dedie Rachim, Calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor. Bagi keduanya, Ramadan sudah seharusnya dijadikan momentum untuk peningkatan produktivitas. Baik produktif bekerja hingga beribadah. Menyambut bulan penuh berkah ini, kedua sepakat untuk tetap menggenjot aktivitasnya. Kegiatannya pun dibalut seru tanpa mengurangi esensi bulan suci.
Ditemui di Saung Badra, Jalan Pangrango Nomo 32, Babakan, Bogor Tengah, Kamis (17/5/2018) siang, Bima-Dedie tampak sudah siap menyapa warga. Usai solat Ashar, keduanya memasuki kendaraan lalu memulai gerilya.
Melalui akun sosial media instagram @bimaaryasugiarto, Bima-Dedie menyapa para netizen yang sedang menunggu waktu berbuka puasa. Dalam mobil juga tampak dua host, yakni Irfan Penyok dan Chika Audhika duduk di kabin belakang, sementara Bima Arya mengambil kemudi. Mereka berempat mengumumkan bahwa akan ada gaya baru berkampanye pasangan Bima-Dedie.
“Kita ngabuburit keliling kota bersama saya, kang Dedie Rachim, Kang Irfan Penyok dan Chika. Kita akan live di IG 3 kali seminggu mulai jam 16.30 WIB (ngabuburit jelang berbuka). Boleh tanya soal Bogor, boleh curhat, nanti kita akan ajak narasumber untuk ikut bersama keliling Bogor, boleh usul tempat bukber juga,” ungkap Bima Arya dalam video itu.
Tidak itu saja, dalam Badra On The Road, Bima-Dedie tampak menunjukkan keberpihaknnya terhadap pelaku UMKM Kota Bogor dengan menawarkan promosi produk UMKM pada akun social media miliknya yang sudah memiliki 160 ribu lebih pengikut. “Boleh promo UMKM-nya. Mau produk fashion, buku, makanan dan lain-lain. Sosial media menurut saya sarana paling ampuh di era saat ini. Saya akan bantu promokan produk itu tanpa bayaran sepeser pun,” tandasnya.
Sekedar informasi, program Badra On The Road akan berlangsung selama Ramadan dengan trafik 3 kali dalam seminggu. Dalam program tersebut Bima-Dedie setiap live-nya akan menghadirkan narasumber yang berbeda. Bahkan, ia akan berhenti dan mengajak warga secara random untuk ikut berkeliling kota di mobil jenis Mini Cooper tersebut.
Intensitas kampanye, lanjut Bima, masih sama seperti saat sebelum Ramadhan, hanya saja formatnya menyesuaikan. “Selaras dengan nuansa Ramadhan. Tentu saja tidak hanya sebatas kegiatan fisik. Kami gerilyanya lebih ke pengajian, majlis taklim, dan juga acara-acara berbuka serta salat tarawih bersama warga,” kata dia.
“Sekarang kita meluncurkan Badra On The Road. Jadi ini program ngabuburit saya dengan kang Dedie. Kampanye melalui sosmed dipadukan dengan kopi darat, berdialog dengan warga seputar permaslahan di Kota Bogor hingga seputar ibadah puasa, dan lainnya. Nanti ada narasumbernya pas Live di IG saya. Kita akan mulai live perdana besok (Jumat, 18 Mei 2018),” ungkapnya.
*Kejar Berkah, Tanpa Kurangi Marwah*
Selain Badra On The Road, selama Ramadan aktivitas Bima Arya tidak ada berbeda bahkan untuk olahraga dirinya masih rutin dilakukan. “Selama bulan puasa polanya menyesuaikan. Pagi tetap olahraga, lebih ke exercise biasa saja, peregangan, senam ringan. Kemudian setelah itu bisa sebelum berbuka misalnya jam 5 sore lari sekitar setengah jam. Bisa juga olahraga setelah tarawih. Bentuk olahraganya treadmill atau lari,” ungkap Bima Arya.
Mengenai stamina, Bima membocorkan sedikit resep agar tetap terjaga dan fit selama Ramadhan. “Banyak minum air putih, buah dan sayur. Dan mengurangi atau membatasi makan-makan berlemak. Jadi tidak terbawa nafsu ketika buka hantam semua. Tidak begitu. Saya biasanya baru makan itu setelah tarawih,” katanya.
Makanan favorit Bima Arya yang ditunggu-tunggu saat Ramadhan adalah Mie Glosor khas Bogor. “Sebenernya kapan pun bisa makan mie glosor. Tapi beda saja ya kalau makannya pas nuansa Ramadhan seperti sekarang. Jadi, Selalu ada itu Mie Glosor di meja makan saat berbuka,” ujar pria kelahiran Bogor, 17 Desember 1972 itu.
Sementara, Dedie Rachim mengaku sangat merindukan momen berbuka puasa bersama keluarga. Karena saat berkarir di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama 12 tahun terkahir momen berbuka bersama keluarga bisa dihitung dengan jari. “99 persen saya jarang buka puasa bersama keluarga sata bekerja di KPK. Untuk sekarang momen yang dirindukan ya itu tadi, buka puasa sama keluarga,” ungkapnya.
Untuk menjaga stamina selama Ramadhan, Dedie tak memiliki resep khusus. Hanya saja, ia harus banyak makan buah. “Saya punya kebiasaan buka puasa hanya takjil saja. Habis tarawih baru makan. Makan saya batasi juga, saya makan buah sebanyak mungkin. Sahur juga saya makan roti saja. Buah dan sayur yang diutamakan. Saya juga jarang minum vitamin dalam bentuk obat ya,” pungkasnya.***
image_pdfimage_print
Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *