Keluarga Besar Badra Peringati Nuzulul Qur’an
Keluarga besar Bima Arya – Dedie Rachim (Badra) memperingati malam Nuzulul Quran 1439 H/2018 di Saung Badra, Senin (4/6/2018). Selain dihadiri pasangan calon nomor urut 3, tampak ribuan jaringan relawan pendukung hingga para tokoh dari partai koalisi. Rangkaian acara dimulai dengan pembacaaan ayat suci Alquran, musik akustik religi hingga tausiyah dari ulama kondang yang juga Pendiri Pondok Pesantren Darul Qur’an, Ustadz Yusuf Mansur.
Satu persatu keluarga besar Badra berdatangan menjelang buka puasa. Ustadz Maulana mengawali tausyiah sekaligus Kultum jelang berbuka puasa. Setelah berbuka bersama, acara dilanjutkan dengan salat Magrib berjamaah. Usai solat, sembari menunggu Isya dan tarawih, Bima-Dedie menggelar kuis dengan hadiah belasan buku #AbdiBogor. Habib Novel yang hadir dalam kegiatan tersebut diminta Bima Arya untuk memberikan sejumlah pertanyaan kepada hadirin sebagai persyaratan kuis. Kuis pun diakhiri dengan solat Isya serta tarawih berjamaah yang diimami langsung oleh Ustadz Yusuf Mansur.
Usai solat, acara dilanjutkan dengan tausiyah dari Ustadz Yusuf Mansur. Dalam ceramahnya, Pendiri Pondok Pesantren Darul Qur’an itu mengajak para hadirin untuk memanfaatkan momen Bulan Ramadhan ini, untuk meminta ampunan dan rahmat kepada Allah SWT.
“Inilah waktunya yang terbaik untuk meminta ampun dan rahmat kepada Allah SWT. Karena dengan itu, Insya Allah segala keinginan dan cita-cita kita bisa diridhoi oleh Allah. Karena yang bikin terhalang rizki itu dosa kita,” ungkap Yusuf Mansur.
Selain berdoa, ia juga mengajak untuk mengamalkannya lewat niat dan usaha. “Alhamdulillah saya termasuk sahabatnya Kang Bima. Saya banyak belajar dari beliau. Hari ini saya ada di sini, tentu karena kehendak Allah SWT. Malah anak saya ngefans sama Kang Bima. Salam juga buat Kang Dedie dan semua keluarga besar Badra. Kalau saya tidak salah kutip, Kang Bima mengajak kita semua kembali kepada niat. Itu betul. Niat itu bagaimana cerita futuristiknya. Gabungan pikiran, perasaan, tulisan, doa, dibungkus menjadi niat. Kalau punya niat jangan setengah-setengah. Gas pool aja,” katanya.
Politik, kata dia, mempunyai sisi strategis dalam menjalankan kehidupan, peranan politisi sangat berpengaruh untuk menjaga ketertiban dan kesejahteraan umat. “Harus diingat juga untuk menjaga ukhwah Islamiyah serta persatuan, kesatuan dan kerukunan dalam beragama. Jangan sampai karena perbedaan politik kita bercerai berai. Untuk Kang Bima dan Kang Dedie, semoga tetap istiqomah dalam memabngun Kota Bogor. Karena semua syarat sudah ada di Kang Bima dan Kang Dedie. Semangat,” kata dia.
Sementara itu, Bima Arya dalam pidatonya juga terus mengingatkan kepada para relawan dan warga Kota Bogor, untuk mewarnai dan mencerahkan Pilkada nanti dengan niatan yang sejuk dan menginspirasi. “Kalau kita ingat sejarah peperangan Rasullah. Rasul membangun tradisi baru, kalau peperangan sebelumnya saling menghancurkan dan membunuh, tetapi perangnya itu malah dilakukan dalam kondisi revolusi sosial yang relatif damai,” ujarnya.
“Peperangan itu simpatik, memuliakan dan memerdekakan. Itu yang kita inginkan di Pilkada Kota Bogor nanti . Makanya saya selalu sampaikan kepada semuanya, jangan terpancing mari kita tunjukan bahwa Pilkada itu bisa menyenangkan, bisa menginspirasi, menyatukan, menyejukkan. Dan Alhamdulillah sampai detik ini tidak ada Badra yang negatif, menyerang dan black campaign. Bahkan, kampanye kita diikuti, ditiru, Insya Allah kampanye kita menginspirasi bagi semua. Insya Allah kita semua berikhtiar untuk peradaban politik baru di Kota Bogor,” pungkasnya.(*)